Artikel Pendidikan
Transformasi Pendidikan Pada Penguatan Literasi dan Numerasi Digital Melalui Pendekatan POAC Di SMAN 2 Pontianak
Disusun Oleh: Herni Yamasitha, M.Pd.
- Pendahuluan
Pendidikan adalah investasi intelektual dan emosional yang dimiliki oleh tiap individu. Pendidikan dapat menjadi arah terpadu dalam mendukung peningkatan sumber daya manusia yang berkompeten dan berkarakter. Sumber daya manusia yang berkompeten dan berkarakter didukung oleh pendidikan yang optimal guna mewujudkan landasan transformasi pendidikan secara komprehensif.
UUD Pasal 31 Ayat 5 menyebutkan bahwa pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai – nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Hal tersebut sejalan dengan perkembangan transformasi pendidikan di Indonesia dalam memerlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak guna menghasilkan output yang tidak hanya penguatan pemikiran, akan tetapi menyeimbangkan terhadap kemajuan sosial, ekonomi dan indeks pembangunan manusia. Transformasi pendidikan bertujuan untuk menciptakan manajemen pendidikan yang adaptif, responsif dan mampu mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi tantangan masa depan. Transformasi pendidikan menjadi indikator dalam upaya meningkatkan kualitas dan relevensi pembelajaran. Melalui transformasi pendidikan dapat memberikan output yang mengarah pada ranah kognitif secara optimal dan psikomotorik dengan maksimal dengan mempersiapkan jiwa kompetitif yang relevan. Transformasi pendidikan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan berkelanjutan, yang dapat menjawab tantangan lokal dan global di masa yang akan datang.
Mewujudkan transformasi pendidikan yang terarah, terpadu dan menyeluruh kepada peserta didik dapat diaplikasikan dalam wujud literasi dan numerasi digital. Literasi digital menjadi titik perhatian dalam mengarahkan pada transformasi pendidikan. Hal tersebut selaras dengan Kurikulum Merdeka yang berorientasikan pada integrasi teknologi dalam pembelajaran. Kurikulum Merdeka mendorong penggunaan teknologi digital dalam proses pembelajaran. Ini mencakup penggunaan berbagai
platform pembelajaran online dan aplikasi pendidikan untuk mendukung proses pembelajaran.
Transformasi pendidikan yang dikorelasikan dengan literasi digital akan membantu peserta didik dalam mengakses berbagai informasi dan sumber belajar secara efektif dan efisien yang mendorong daya eksplorasi dan stimulus pembelajaran mandiri. Literasi digital dapat dilaksanakan dengan bijak dengan memberikan pemahaman dan mengimplementasikan komponen digital skill, digital culture, digital ethic dan digital safety. Mengintegrasikan keempat komponen tersebut dalam transformasi pendidikan memberikan penguatan pemahaman pemikiran peserta didik bahwa tidak hanya mampu menggunakan teknologi dengan optimal, akan tetapi juga memahami dampak dari penggunaan teknologi tersebut, berperilaku etis dan menjaga keamanan data. Dengan demikian, transformasi pendidikan yang berfokus pada literasi digital membantu menciptakan peserta didik yang cerdas, bertanggung jawab dan adaptif dan mengedepankan nilai – nilai karakter dalam penggunaan media berbasis online.
Disamping literasi digital ada komponen lain yang menjadi titik kesimbangan dalam transformasi pendidikan yaitu numerasi digital. Numerasi digital akan memberikan penguatan konsep peserta didik dalam berbagai pendekatan yang berperan penting dalam meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai matematika dan keterampilan numerik melalui teknologi digital. Adapun alternatif yang dapat mendukung penguatan kompetensi numerasi digital peserta didik adalah memberikan ruang informasi digital dalam bentuk grafik, diagram, animasi dan simulasi. Hal ini membantu peserta didik dalam memahami dan mengintegrasikan konsep pembelajaran dengan baik.
Melalui integrasi numerasi digital dalam transformasi pendidikan akan membantu peserta didik tidak hanya memahami konsep, akan tetapi keterampilan numerik dalam konteks yang relevan dalam kehidupan nyata. Hal ini menjadi daya dukung tujuan pendidikan yang luas untuk menghasilkan peserta didik yang siap menghadapi tantangan global dan mampu berkontribusi secara produktif dalam masyarakat berbasis pengetahuan.
- Pendekatan teori yang digunakan
Hal tersebut sejalan dengan pemikiran George R. Terry yang mengemukakan bahwa manajemen yang baik dapat menerapkan konsep POAC yaitu Planning, Organizing, Actuating dan Controlling yang akan dapat membantu memberikan sasaran
yang terukur dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Konsep POAC berorientasi pada proses yang berarti bahwa mengelola transformasi pendidikan membutuhkan sumber daya manusia, pengetahuan dan keterampilan guna menghasilkan tindakan yang mencapai keberhasilan.
Planning diartikan sebagai perencanaan yang memberikan deskripsi faktual berupa rumusan visi, misi, strategi, tujuan dan pendekatan yang akan digunakan untuk masa sekarang dan masa yan akan datang. Organizing memiliki peran sentral dalam penentuan, pengelompokkan, penempatan individu berdasarkan deskripsi tugas yang diberikan. Actuating diartikan sebagai penggerak dalam memberikan dukungan semua komponen pendidikan. Controlling dapat dirumuskan sebagai proses pengevaluasian kinerja untuk memberikan perbaikan – perbaikan yang membangun, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dengan standar.
- Solusi/Pemecahan Masalah
Penerapan transformasi pendidikan dalam mendorong penguatan literasi digital dan numerasi digital dapat diwujudkan dengan Pendekatan POAC dengan langkah – langkah konkrit sebagai berikut.
-
- Planning
Penerapan perencanaan transformasi pendidikan untuk mendorong penguatan literasi digital dan numerasi digital memerlukan pendekatan yang komprehensif dan sistematis. Langkah pertama adalah melakukan penilaian awal untuk memahami tingkat literasi digital dan numerasi digital di ruang lingkup peserta didik dan mengidentifikasi yang menjadi faktor kesenjangan keterampilan yang ada. Hal ini dilakukan karena setiap peserta didik memiliki tingkat literasi dan numerasi digital yang heterogen. Penilaian awal membantu untuk mengidentifikasi variasi ini, sehingga pendekatan pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan. Dengan adanya penilaian awal tersebut, sekolah dan pendidik dapat lebih efektif dalam menyusun strategi pembelajaran yang memadai dan mendukung perkembangan digital peserta didik secara holistic. Hal ini menjadi landasan penting dalam upaya meningkatkan transformasi pendidikan.
-
- Organizing
Penerapan organizing di dalam transformasi pendidikan untuk mendorong penguatan literasi digital dan numerasi digital melibatkan langkah sistematis dan koordinasi. Hal pertama yang dilakukan ialah memanajemen sumber daya dan infrastruktur teknologi yang memadai di ruang lingkup pendidikan, diantaranya
ialah penyediaan akses perangkat pembelajaran digital. Hal kedua yang dapat mendukung terwujudnya transformasi pendidikan berbasis literasi dan numerasi digital adalah mengintegrasikan kedua aspek tersebut kedalam mata pelajaran dan aktivitas ekstrakurikuler. Ini dilakukan guna mendorong dan mengembangkan kompetensi digital dari keterampilan dasar, penggunaan teknologi dan analisis data serta pemecahan masalah. Selanjutnya, pengorganisasian pelatihan dan pengembangan profesional untuk pendidik agar memberikan ruang terbuka dalam proses pembelajaran berbasis digital. Pelatihan tersebut tidak hanya berorientasi pada penggunaan teknis media maupun alat, tetapi juga mengarahkan pada unsur penyatuan literasi dan numerasi digital dalam strategi pembelajaran.
-
- Actuating
Penerapan actuating transformasi pendidikan untuk mendorong penguatan literasi digital dan numerasi digital melibatkan langkah yang proaktif dan berorientasi pada tindakan konkrit dengan melalui keterlibatan aktif dari semua stakeholder, termasuk pendidik, peserta didik, orang tua dalam mendukung pengembangan kompetensi digital. Hal ini dapat diupayakan dengan pengaturan program pengembangan profesional bagi pendidik yang berfokus pada penggunaan teknologi digital dalam proses pembelajaran (pembelajaran berbasis proyek dan kolaboratif). Actuating juga memerlukan sinergi dalam pengaturan dan penerapan kebijakan sekolah yang dapat mendukung teknologi pendidikan, termasuk keamanan digital dan privasi data peserta didik.
-
- Controlling
Penerapan controlling dalam transformasi pendidikan untuk mendorong penguatan literasi digital dan numerasi digital merupakan langkah penting dalam memastikan bahwa tujuan dan hasil yang telah ditetapkan dapat tercapai. Hal ini dapat diwujudkan melalui sekolah mengimplementasikan alat evaluasi yang mengukur tingkat literasi dan numerasi digital dengan bentuk penilaian diagnostik, non diagnostik, penilaian formatif maupun sumatif berbasis web. Selanjutnya, hasil dari evaluasi tersebut digunakan untuk mengidentifikasi unsur yang memerlukan perbaikan. Data evaluasi tersebut dapat menjadi wawasan tentang perkembangan peserta didik mengalami kesulitan dalam keterampilan digital mereka dan membantu menyesuaikan strategi pembelajaran. Melalui penggunaan sistem controlling dan evaluasi yang berkala, sekolah dapat mengukur kemajuan dalam mencapai transformasi pendidikan terkait literasi digital dan numerasi digital. Data
yang berbasis kuantitatif tersebut, tidak hanya dalam bentuk pelaporan, akan tetapi juga menjadi daya dorong perbaikan berkelanjutan dalam pendekatan dan strategi yang diterapkan guna memberikan hasil optimal untuk semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan.
- Kesimpulan
Transformasi pendidikan menjadi penggerak dalam mendorong peningkatan standar mutu sumber daya manusia yang dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman dan mengembangkan kemampuan berpikir analitis. Transfrormasi pendidikan didukung dengan inovasi kurikukum, pemberdayaan kompetensi guru di abad 21 dan integrasi teknologi di ruang kelas yang menjadi landasan fundamental dalam upaya memberikan stimulus dan kontribusi mewujudkan akses pendidikan berkualitas.
Penguatan transformasi pendidikan dengan mewujdukan aspek literasi dan numerasi digital menjadi landasan struktural mendorong terciptanya ekosistem pendidikan yang inklusif, kolaboratif, proaktif dan mampu menjawab tantangan perkembangan zaman. Hal tersebut dapat diupayakan melalui kesiapan peserta didik menghadapi era digital, peningkatan kualitas pembelajaran, kesiapan pendidik dan tenaga kependidikan dan kesetaraan akses pendidikan serta peningkatan keterampian abad 21 yang mendorong pada kreativitas, inovasi dan problem solving.
- Referensi
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Panduan Pembuatan Multimedia Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas.
Munir.2017.Pembelajaran Digital. Alfabeta:Bandung.
Munir. 2005. Manajemen Kelas Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Mimbar Pendidikan XXIV(2). Universitas Pendidikan Indonesia.
Natakusumah, E.K., "Perkembangan Teknologi Informasi di Indonesia.", Pusat Penelitian Informatika - LIPI Bandung, 2002. UUD 1945.
UNESCO, (2006). Identifying and Reaching the Unreached. Education for All Asia and the Pacific.
UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Suhardi. 2018. Pengantar Manajemen dan Aplikasinya. Gava Media: Yogyakarta.
0 Komentar
Tambahkan Komentar