SMA Negeri 2 Pontianak Tingkatkan Kompetensi Seluruh Gurunya Melalui IHT Persiapan Pengimbasan Program Sekolah Terkait Transformasi pendidikan dalam penguatan Literasi dan Numerasi Berbasis Digital.

SMA Negeri 2 Pontianak Tingkatkan Kompetensi Seluruh Gurunya Melalui IHT Persiapan Program Sekolah Terkait Transformasi pendidikan dalam penguatan Literasi dan Numerasi Berbasis Digital.
Pontianak, 10 - 12 Juli 2024 SMA Negeri 2 Pontianak baru-baru ini menggelar kegiatan In House Training (IHT) dalam rangka persiapan Pembelajaran Tahun Ajaran Baru 2024/2025 pelaksanaan Program Sekolah yaitu mewujudkan Transformasi pendidikan dalam penguatan Literasi dan Numerasi Berbasis Digital. Acara yang dipimpin oleh Kepala Sekolah Herni Yamasitha, M.Pd., ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi seluruh guru di sekolah tersebut.

Dalam sambutannya, Ibu Herni yamsitha,M.Pd, menekankan pentingnya peningkatan kompetensi guru untuk menghadapi tantangan pendidikan diera digital dan memastikan kesiapan mereka dalam mengimplementasikan program sekolah yaitu Transformasi pendidikan dalam penguatan Literasi dan Numerasi Berbasis Digital. Kegiatan IHT kali ini menghadirkan materi penting yang berhubungan dengan pendidikan di Abad 21 yang disampaikan oleh narasumber yang kompeten di bidang keilmuannya.

Materi 1: Pembelajaran dengan Virtual Reality
 
Disampaikan oleh Dr. Muhammad Basri, M.Pd., materi ini merupakan Penerapan teknologi imersi seperti Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR). Bapak Muhammad Basri menjelaskan pentingnya mendorong peserta didik mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Peserta didik juga dapat merasakan pengalaman yang sulit dilakukan di dunia nyata, Selain itu, pemanfaatan media komunikasi dalam pembelajaran juga ditekankan untuk mendukung proses belajar mengajar yang lebih efektif dan interaktif.


“Virtual Reality dan Augmented Reality yang digabungkan dengan konsep pedagogi akan membuat teknologi tidak hanya sebagai media melainkan juga stimulus mendorong keseimbangan kognitif, afektif dan psikomotorik dalam proses pembelajaran. Peserta didik menjadi interaktif dalam belajar dan mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi,” kata salah satu Guru yang mengikuti kegitan tersebut, Rudi hartono, S.Pd,. saat acara “IN” IHT  Transformasi pendidikan dalam penguatan Literasi dan Numerasi Berbasis Digital


Bapak Rudi menjelaskan, melalui VR para siswa dapat merasakan pengalaman di dunia digital sesuai materi pembelajaran yang diberikan oleh guru. Hal yang sulit dilakukan di dunia nyata.
“Misalnya pengembangan media Augmented Reality pada materi mitigasi bencana di mata pelajaran geografi kelas XI. Guru bisa membawa peserta didik ke pusat gempa yang berada dibawah permukaan bumi. Hal yang sulit dilakukan didunia nyata”